PRAMUGARI BUKAN SEKEDAR CANTIK













“Beauty is just a skip a deep, manners is more important”


Apabila seseorang mengenal kata flight attendent atau lebih akrab dgn sebutan pramugari udara, maka tentunya akan terbayang seorang wanita dengan predikat “Cantik” melekat padanya. Tentunya hal ini adalah suatu yg sangat wajar sekali, karena itulah tuntutan dari masyarakat asia umumnya dan indonesia khususnya. Tetapi penilaian cantik sanagt relatif, Canti menurut penilaian seseorang, belum tentu cantik menurut penilaian orang.

Figur seorang Flight Attendant masing-masing perusahaan jasa trasnportasi udara, yang dibutuhkan buanlah hanya cantik dengan arti cantik dengan garis wajah sempurna seperti bidadari atau boneka tetapi kecantikan alami, Elegan, Pandai dan menarik. Tentunya semua hal tsb tidsakserta merta ada pada semua wanita tetapi dapat di pelajari.

Untuk mencapai target tsb, maka seorang calon Flight Attendant harus mengikuti pelatihan khusus SUMATERA FLIGHT EDUCATION CENTER selam 1 tahun. Calon Flight Attendant tsb akan dilatih dan di bekali dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik utk menjadi seorang Flight Attendant yang handal dengan standar internasional. Memang tidak mudah dibutuhkan usaha yang maksimal. Performa seorang Flight Attendant yang profesional tentunya tidak terlepas dari kehandalannya pada hal – hal yang menyangkut dunia penerbangan yang tidak terpisah dari Safety, Security dan Service.

Safety dan Security mempunyai aturan internasional yang baku dan mutlak, sementaravService memerlukan fleksibelitas dan perkembangannya sangat dinamis. Dalam dunia penerbangan internasional, ssafety adalah menjadi hal yang utama tetapi di masyarakat Asia, Indonesia khususnya, Service menjadi sorotan. Untuk itu setiap perusahaan jasa penerbangan dituntut terus berupaya meningkatkan servicenya seiring tentunya peningkatan dalam hal Safety dan Security.

Pada saat seorang Flight Attendant bertemu dengan pelanggan (Customer), yang akarab disebut sebagai penumpang, pastilah yang akan terlihat lebih dulu adalah wajahnya. Untuk itu seoarng Flight Attenddant haruslah selalu menampilkan wajah yang bersahabat dengan senyum yang ramah. Senyum sepertinya hal yang kecil tetapi membawa dampak positif yang besar sekali, baik kepada yang memberikan ataupun mendapatkannya.Senyum itu menular dan membuat rileks. Siswa Flight Attendant SUMATERA FLIGHT dilatih senyum selam 8 jam pelajaran dan wajib senyum setiap bertemu dengan siapaun.

Selanjutnya yang dilatihkan dan diwajibkan bagi seorang Flight Attendant adalah bagaiman bersikap/perilaku, berkomunikasi, bersikap tubuh dan berpenampilan dengan positf, sesuai dengan profesi Flight Attendant. Karena semua yang tsb di atas, yang selanjutnya di sebut sbg faktor – faktor personal adalh hal-hal yang mempengaruhi penilaian seseorang terhadap Flight Attendant dan juga kepada orang lain.

Apabila seorang Flight Attendant dapat menampilkan perilaku (behavior), komunikasi (communication), sikap tubuh (body language) dan penampilannya (appearance) denagn positif, maka “Brand image” nay akan positif dan tentunya berdampak kepada image masing-masing perusahaan secara keseluruhan. Karena Flight Attendant adalah seorang perwakilan perusahaan yang berhadapan langsung dengan pelanggan dan cenderung mempunayi waktu lebih lama berinteraksi dengan pelanggan selam di dalam pesawat (in-Flight). Keberhasilan seorang Flight Attendant mrnciptakan kenyamanan bagi para pelanggan selam penerbangan adalah tentunya merupakan kepiawaiannya dalam mengolah perilaku, komunikasi, sikap tubuh dan penampilannya dengan baik, sehingga tidak terjadi kesenjangan pada saat berinteraksi dengan pelanggan.

Karena keberadaan Flight Attendant pada suatu penerbangan adalah menciptakan kenyamanan kepada para pelanggan, maka pelatihan-pelatihan dan kontrol yang berhubungan dengan faktor-faktor personal tsb terus digiatkan, agar tercipta seorang Flight Attendant yang “Cantik” dalam arti yang luas, yaitu menarik, ramah, sopan dan pandai.

Ayo tebarkan pesonamu rekan Flight Attendant, SMILE…….











Senin, 20 Juni 2011

Flight Attendant Uniforms Over Years (Sejarah SERAGAM Pramugari dari Waktu Ke Waktu)

Flight attendant works in an airline to ensure the safety regulations and security of the aircraft cabin and its passengers. Thanks to that special duty, flight attendant spends more time with the passengers to provide personilized service during the duration of flights. The career of flight attendant has a rich and colorful history. The work started as early as the first air passenger made his travel in the early 1920's. The United Airlines was the first to hire stewardesses as nurses who were responsible for passengers with air sick on the plane. Along time, flight attendant has proven their crucial importance to the successful flight. Let's get a look of stewardess’s uniform over the years.

Early uniforms


This United Air Lines uniform was used from 1933 to 1936. The uniform was designed by Fiolel Colangelo.

This United Air Lines uniform was used from 1933 to 1936. The uniform was designed by Fiolel Colangelo.

Seasonal look


In period from 1940 to 1942, Delta flight attendants used summer uniform and winter uniform (in turn: left and right)

In period from 1940 to 1942, Delta flight attendants used summer uniform and winter uniform (in turn: left and right)

Aloha spirit


The photo was taken on a Hawaii flight in the 1970s.

The photo was taken on a Hawaii flight in the 1970s.

Cabin service


A flight attendant served wine to passengers in the 1968-1970 uniform.

A flight attendant served wine to passengers in the 1968-1970 uniform.

A new airline


This photo was taken in 1971 showing the beautiful flight attendants of the Southwest Airlines. The hot pants of these uniforms were introduced in June 1971.

This photo was taken in 1971 showing the beautiful flight attendants of the Southwest Airlines. The hot pants of these uniforms were introduced in June 1971.

When plaid was fashionable


In a Boeing 747 shoot, a stewardess from America was captured wearing paid’s clothes.

In a Boeing 747 shoot, a stewardess from America was captured wearing paid’s clothes.

A new look


The new flight attendant uniform was designed by designer Mario Armond Zamparelli.

The new flight attendant uniform was designed by designer Mario Armond Zamparelli.

Helpful attendants


The flight attendant of Southwest Airlines takes the order of beverage from passengers.

The flight attendant of Southwest Airlines takes the order of beverage from passengers.

Ladies in red


Flight attendants of Delta Air Lines looks stunning in red wrap uniforms designed by Richard Tyler.

Flight attendants of Delta Air Lines looks stunning in red wrap uniforms designed by Richard Tyler.

Sophistication in the skies


The uniform of Faye Brown’s flight attendant is described as “glamorous and sophisticated” by designer Richard Tyler.

The uniform of Faye Brown’s flight attendant is described as “glamorous and sophisticated” by designer Richard Tyler.

Minggu, 15 Mei 2011

UNDANGAN PENGUKURAN SERAGAM

Undangan Pengukuran Seragam

PANITIA PENERIMAAN MAHASISWA BARU
SUMATERA FLIGHT EDUCATION CENTER
TA.2011/2012
UNDANGAN TERBATAS



KEPADA YTH.
REKAN-REKAN CALON MAHASISWA
(CAMA) TA.2011/2012

PENGUKURAN SERAGAM AKAN DILAKSANAKAN :
1. CAMA WIL.MEDAN DAN SEKITARNYA = 29 MEI 2011 JAM 09-SELESAI WIB

TEMPAT : KAMPUS SUMATERA FLIGHT EDUCATION CENTER
JL.JAMIN GINTING PERUM CITRA GARDEN BLOK A5 NO.12-15 PADANG BULAN MEDAN
TELP.061-8214161
DIRECT CALL.0812-6573-1370

AGENDA:
1. PENGUKURAN SERAGAM DAN KELENGKAPANNYA CAMA SEMUA JURUSAN
2. PENDAFTARAN DAN TES SELEKSI KELAS UNGGULAN JUR.PRAMUGARI
3. PENDAFTARAN DAN TES SELEKSI KELAS UNGGULAN JUR.STAF AIRLINE&CARGO
4. PEMBAYARAN HERREGISTRASI II
5. PEMBAYARAN HERREG. BAGI YG SDH TERKONFIRMASI MENDAPATKAN DISPENSASI PEMBAYARANDARI PANITIA PMB SFEC
6. PEMBERKASAN PERSYARATAN ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
7. PENGARAHAN DAN PENJELASAN PROGRAM KELAS UNGGULAN

BAGI CAMA WIL.MEDAN ATAUPUN LUAR MEDAN YANG INGIN MASUK KELAS UNGGULAN DIHARAPKAN DATANG PADA TGL 29 MEI 2011 JAM.08.00 WIB


BILA ADA HAL YANG BELUM JELAS DAPAT MENGHUBUNGI HOTLINE PANITIA PMB SUMATERA FLIGHT. TERIMA KASIH

MEDAN, 16 MEI 2011
KETUA PMB SUMATERA FLIGHT
ttd
SAIFUL ANWAR ST.

Hot News: Dibuka Program Kelas Unggulan Jurusan Staf Airline

A. Penjelasan Umum Program Kelas Unggulan
merupakan kelas yang berisikan mahasiswa pilihan dengan proses seleksi yang super ketat, dipersiapkan secara khusus guna mengantisispasi apabila sewaktu-waktu ada kebutuhan pramugari ataupun staf bandara secara mendadak pada maskapai nasional ataupun internasional.
1. Kelas ini dibuka dengan kapasitas minimal 10 mahasiswa, maksimal 20 mahasiswa
2. Tidak ada istilah penyaluran kerja, mahasiswa kelas unggulan akan mendapatkan prioritas bila ada maskapai yang membutuhkan pramugari ataupun front liner bandara (setiap saat harus siap), dan akan dibimbing dan didampingi mulai dari proses seleksi sampai dengan tanda tangan kontrak kerja. Hal tersebut berlangsung sampai dengan seluruh mahasiswa kelas unggulan mendapatkan pekerjaan hingga mereka lulus pendidikan.
3. Bebas biaya Tour Rekruitmen, Sertifikasi, Praktikum, & Sumbangan Pengembangan Akademik, Seragam dan kelengkapannya. Fasilitas khusus jurusan Pramugari Unggulan : Asrama Gratis Selama Masa Pendidikan (biaya makan perbulan ditanggung mahasiswa)
4. Jaminan apabila mahasiswa sampai dengan lulus, tidak/belum bekerja maka Angsuran II yang telah dibayarkan akan dikembalikan kepada mahasiswa
5. Sumatra Flight memastikan seluruh mahasiswa kelas unggulan nantinya akan bekerja.

B. Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan dibayarkan lunas diawal, atau dibayarkan 2 (dua) kali.
1. Biaya Jurusan Pramugari Unggulan (wajib asrama)
Biaya total pendidikan Rp. 27.500.000,-
Sistem pembayaran:
a. Dibayarkan lunas pada awal kuliah
b. Dibayarkan dalam 2 (dua tahap)
*Tahap 1 sebesar Rp. 17.500.000,- pada 09 Juli 2011
*Tahap 2 sebesar Rp. 10.000.000,- pada 09 September 2011

2. Biaya Jurusan Staf Airline Unggulan (tidak diasramakan)
Biaya total pendidikan Rp. 19.500.000,-
Sistem pembayaran:
a. Dibayarkan lunas pada awal kuliah
b. Dibayarkan dalam 2 (dua tahap)
*Tahap 1 sebesar Rp. 13.500.000,- pada 09 Juli 2011
*Tahap 2 sebesar Rp. 6.000.000,- pada 09 September 2011

C. Ketetapan Kelas Unggulan
1. Mahasiswa Kelas Unggulan harus siap mengikuti perkuliahan system akselerasi
2. Mahasiswa Kelas Unggulan harus siap dan mau mengikuti proses perekrutan dari maskapai manapun yang mengundang Sumatra Flight, dan kapanpun dilaksanakan
3. Mahasiswa Kelas Unggulan harus siap ditempatkan dimanapun apabila diterima bekerja pada sebuah perusahaan penerbangan
4. Mahasiswa Kelas Unggulan harus siap mengikuti perekrutan berkali-kali pada satu atau beberapa perusahaan penerbangan sampai dengan diterima bekerja
5. Ketetapan ini tidak berlaku apabila mahasiswa kelas unggulan:
a. Terkena kasus hukum
b. Dalam keadaan hamil
c. Mengalami kecelakaan berat yang berpengaruh kepada kondisi fisik/cacat
d. Tidak mematuhi peraturan dan proses akademik Sumatra Flight

Kamis, 17 Maret 2011

Pengalaman Pramugari

Pengalaman Pramugari



Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.
Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.
Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking ,penumpang sangat penuh pada hari ini.
Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat itu saya yang berdiri di pintu pesawat menyambut penumpang kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.
Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku di tempat duduknya dengan memangku karungtua bagaikan patung.
Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakkan karung tua di atas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang di tempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.
Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia mejawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah di pesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak barang di dalam pesawat.
Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet, pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang di sebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakkan segelas minuman teh di meja dia, ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah, kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan di pinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minunam kepada penjual makanan di pinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.
Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.
Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah di tingkat tiga di Peking. Anak sulung yang bekerja di kota menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi kedua orangtua tersebut tidak biasa tinggal di kota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking, anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking , tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya.
Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan di bandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut di tempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh di tempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakan karung tersebut.
Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil ? dan meminta saya meletakan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebutuntuk anaknya, kami semua sangat kaget.
Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa di mata seorang desa menjadi begitu berharga.
Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh di dalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri, perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.
Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut dan menyembah kami, mengucapkan terima kasih dengan bertubi-tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, kami di desa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak, hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih kepada kalian. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seseorang anggota yang bekerja di lapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.
Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam penumpang sudah saya jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain-lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah kami, kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya di masa datang yaitu jangan memandang orang dari penampilan luar tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.

Senin, 28 Februari 2011


















NO NAMA JURUSAN INSTANSI
1 M.REZA PAHLEPHI NST STAFF AIRLINES LION JAKARTA
2 ENDANG TIA SARI STAFF AIRLINES LION JAKARTA




3 EVITA YULIANA SYAFITRI STAFF AIRLINES LION JAKARTA




4 SUYENI FITRIANINGSIH STAFF AIRLINES LION JAKARTA




5 ULFA MUSTIKA STAFF AIRLINES TRAVEL AGENT




6 WIKO PRASETYO STAFF AIRLINES LION JAKARTA




7 AKHYARUDDIN BUKHARI STAFF AIRLINES LION MEDAN




8 BAMBANG SYAHPUTRA STAFF AIRLINES BERJAYA TRAVEL




9 EFNI NOVITASARI STAFF AIRLINES LION JAKARTA








10 HERU PRASETYA HARDINATA STAFF AIRLINES LION MEDAN








11 LIZA EKA SUSANTI STAFF AIRLINES LION JAKARTA








12 AYU ASNITA STAF AIRLINES LION JAKARTA




13 FITRIYANI STAF AIRLINES LION JAKARTA




14 NOVI MARANTIKA STAF AIRLINES LION JAKARTA




15 ARDI SETIAWAN S STAFF AIRLINES LION MEDAN




16 UNDAR KRISNAWAN STAF AIRLINES LION MEDAN




17 SOKO WALDY STAFF AIRLINES LION JAKARTA




18 RATIH OLIVIA STAFF AIRLINES LION JAKARTA




19 YATI KRISTIANI BR.BANGUN STAFF AIRLINES CALL CENTER SRIWIJAYA JAKARTA




20 DINA ARIATI STAFF AIRLINES TRAVEL AGENT




21 REZA ADITYA IRAWAN STAFF AIRLINES LION MEDAN




22 DENI ARIADI STAFF AIRLINES PASASI MERPATI AIR PADANG




23 ELFRIDAY OKTAVIA SINAGA STAFF AIRLINES LION JAKARTA




24 DIAN MUSTIKA STAFF AIRLINES PEKAN BARU




25 SEVTY MAULIDIA STAFF AIRLINES LION MEDAN




26 ARIANO KHARISMA BARUS STAFF AIRLINES LION MEDAN








27 HELENA SINARMATA PRAMUGARI PRAMUGARI BATAVIA








28 WELLIS GUANTORO PURBA STAFF AIRLINES SILK AIR MEDAN




29 AYOMI J.V PARDEDE STAFF AIRLINES PASASI SRIWIJAYA JAKARTA








30 WILDAN TOYIBI STAFF AIRLINES PEKAN BARU




31 ECHI ARTHA RANANTHA STAFF AIRLINES LION JAKARTA
































Kamis, 24 Februari 2011

HOW TO BECOME A STEWARDESS

How to Become a Stewardess

Become a Stewardess
Become a Stewardess
Digital Vision/Digital Vision/Getty Images

The stewardess (or flight attendant) on an aircraft is the face of the airline. She's the person the passengers see and interact with. A flight attendant is also responsible for the safety of passengers and is trained to handle a wide range of emergencies. It's challenging work and it's also fun and exciting. Pay is modest, but the benefits are excellent and include the opportunity to travel at discounted rates or even receive free flights.

Difficulty: Moderately Challenging

Instructions

Things You'll Need:

  • At least 2 years of college
  • Customer service experience
  • One or more foreign languages
  1. Tailor your high school studies for a career in the travel and hospitality industry. You should take a college prep curriculum, because college is usually required to become a stewardess. Take several years of a foreign language as well.

  2. Earn at least an associate's degree in college. Your most useful courses will be in a foreign language. If you choose to complete a bachelor's degree, major in hospitality management with a minor in a foreign language or vice-versa.

  3. Get customer service experience. The easiest way to do this is through a part-time job while you are in school. Working in the customer service department of almost any company is ideal, but this can also include cashiering or even waiting tables in a restaurant.

  4. Start your job search. You will need to monitor newspapers and other job listings and the "Careers" pages on airline websites. In addition, airlines sometimes sponsor recruiting events in different cities, so be on the lookout for these as well. Be ready to relocate, because the odds are that will be a requirement.

  5. Attend the airline's flight training school. Depending on the airline, this can last from 4 to 7 weeks. The training is intensive and includes emergency procedures, first aid, how to cope with everything from an unruly passenger to a hijacking situation, and water survival training. You will also learn airline rules and policies, how to handle passports and other regulatory issues. Once you've graduated, expect to work nights, weekends, and holidays.


Read more: How to Become a Stewardess | eHow.com http://www.ehow.com/how_4443550_become-stewardess.html#ixzz1EvusNz1w